Minggu, 12 April 2015

Fuel (BBM) price increasing

At this time, Indonesian government has made the decision to boost up fuel price. Many citizens and villagers avoid this decision. They said that this decision make them feel suffering and can't fulfill their daily need. However, there are two effect from this policy.

First, positive effects:
  • This policy can decrease the air pollution from the fumes vehicle which they use everyday. 
  • To create a new or alternative fuel or vehicle.
  • The national building will running well.
  • Indonesian people will be thriftier in using of fuel.
  • They can be independent inhabitant. Because, they don't depend on subsidy from government.
Second, negative effects:
  • The increasing of staples goods price. For example, the price of rice, chili, onion, egg, and so on.
  • The increasing of common transportation.
  • The increasing of medicine price. 
  • It can make the crime. Because, the people find the way to fulfill they daily need.
In short, we can say fuel price increasing have positive and negative effect. However, the last decision depend on your mind set whether you accept or ignore this policy from the government.

source:
http://namhart.blogspot.com/2014/11/dampak-positif-dan-negatif-kenaikan-bbm-bagi-masyarakat.html


Selasa, 07 April 2015

ILMU SOSIAL DASAR- ILMU EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

MAKALAH
ILMU SOSIAL DASAR
ILMU EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

STKIP.bmp

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8
              1.      Putra Saparingga            (2113010)
              2.      Desva Ariasanti               (2113039)
              3.      Ratna Sari                        (2112040)
              4.      Ameliana                          (2113048)
 
DOSEN PENGAMPU:
Jamiludin M.Pd


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP-PGRI LUBUKLINGGAU
TAHUN AKADEMIK 2015



BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
 Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya sebagai negara yang berkembang masih mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan negara-negara industri maju dalam pembagunan ekonominya yang masih mengharuskan pemerintah untuk mengambil peranan sebagai motor penggerak pembagunan ekonomi nasional.
Pembangunan ekonomi di negara berkembang memiliki kesamaan dengan negara-negara maju yang dimana membutuhkan beberapa faktor yang menjadi modal pembangunan, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, pembentukan modal, dan tingkat teknologi. Tetapi kenyataannya di negara-negara berkembang faktor dari pertambahan penduduk menjadi faktor tambahan pertumbuhan ekonomi.
Pertambahan jumlah penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat kepada perkembangan ekonomi. Apabila laju pertumbuhan sama dengan tingkat pertambahan penduduk maka akan terjadi stagnasi ekonomi. Dan apabila pertumbuhan lebih lambat dari pertambahan penduduk maka akan terjadi kemunduran dalam ekonomi.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai ilmu ekonomi dan pembangunan.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1)      Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi dan sosial?
2)      Apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi dan pembangunan serta masalah yang mengikutinya?
3)      Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi pancasila?

3.      Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa tujuan penulisan sebagai berikut:
1)      Untuk memahami dan menghayati sistem ekonomi dan sosial.
2)      Untuk memahami dan menghayati ilmu ekonomi dan pembanguan serta masalah pembanguan ekonomi.
3)      Memahami dan menghayati sistem ekonomi pancasila.









 
BAB II
ILMU EKONOMI DAN PEMBANGUNAN

A.    SISTEM EKONOMI DAN SOSIAL
1.      Sistem Ekonomi
1)      Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan.
Menurut Gilarso (1992:486) sistem ekonomi adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari.
Sedangan McEachern berpendapat bahwa sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi (what, how, dan for whom).
Pembedaan sistem ekonomi suatu negara dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:
·         Sistem pemilikan sumber daya
·         Derajat kompetisi dan penerimaan imbalan atas kerja
·         Peran pemerintah dalam mengatur, mengarahkan dan merencanakan perekonomian

2)      Macam-Macam Sistem Ekonomi.
Ada berbagai macam sistem ekonomi di dunia ini yang saling berbeda satu sama lain. Tumbulnya berbagai macam sistem ekonomi yang berbeda tersebt dalam suatu negara disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Ada tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi.
b.      Sistem pemerintahan yang dianut suatu negara.
c.       Kepemilikan negara terhadap faktor-faktor produksi.
d.      Sumber daya yang ada dalam suatu negara, baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki.
Dari ke-empat faktor tersebut, timbul lah berbagai macam sistem ekonomi, diantaranya:
a)      Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem ekonomi di mana organisasi kehidupan ekonomi dijalankan menurut kebiasaan, tradisi masyarakat secara turun-temurun dengan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ø  Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
·         Belum adanya pembagian kerja yang jelas.
·         Ketergantungan pada sektor pertanian/agraris.
·         Ikatan tradisi bersifat kekeluargaan sehingga kurang dinamis.
·         Teknologi produksi sederhana.
Ø  Kelebihanan sistem ekonomi tradisonal
·         Menimbulkan rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan masing-masing individu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
·         Pertukaran secara barter dilandasi rasa kejujuran daripada mencari keuntungan.
Ø  Kekurangan sistem ekonomi tradisional
·         Pola pikir masyarakat secara umum yang masih statis.
·         Hasil produksi terbatas sebab hanya menggantungkan faktor produksi alam dan tenaga kerja secara apa adanya.
b)      Sistem Ekonomi Terpusat/Komando (Sosialis)
Sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi dilakukan melalui pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara yang menganut sistem ini antara lain : Rusia, RRC, dan negara-negara Eropa Timur (bekas negara Uni Soviet).
Ø  Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
·         Kegiatan perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan pemerintah dengan peraturan negara.
·         Hak milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam berusaha tidak ada.
·         Alat-alat produksi dikuasai oleh negara.
Ø  Kelebihan sistem ekonomi terpusat
·         Pemerintah lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
·         Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
·         Kemakmuran masyarakat merata.
·         Perencanaan pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Ø  Kekurangan sistem ekonomi terpusat
·         Adanya pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi diprakarsai oleh pemerintah.
·         Adanya pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh pemerintah.
·         Anggota masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
·         Pemerintah bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
c)      Sistem Ekonomi Liberal (Kapitalis)
Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa campur tangan dari pemerintah. Suatu kondisi di mana pemerintah benar-benar lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi dalam istilah ekonomi disebut laissez-faire.
Negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Belgia, Irlandia, Swiss, Kanada, dan Indonesia yang pernah menganut sistem ekonomi liberal pada tahun 1950-an.
Ø  Ciri-ciri sistem ekonomi liberal
·         Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakantindakan ekonomi.
·         Diakuinya kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
·         Dalam melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
Ø  Kelebihan sistem ekonomi liberal
·         Adanya persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
·         Campur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan lebih luas bagi pihak swasta.
·         Produksi didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
·         Pengakuan hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
Ø  Kelebihan sistem ekonomi liberal
·         Adanya praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
·         Persaingan tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
·         Timbulnya praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya, sehingga kepentingan umum dikesampingkan.
d)     Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran yaitu suatu sistem ekonomi di mana di satu sisi pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam melakukan kegiatan ekonomi, tetapi disisi lain pemerintah ikut campur tangan dalam perekonomian yang bertujuan menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi.
Ø  Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
·         Adanya pembatasan pihak swasta oleh negara pada bidang-bidang yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
·         Mekanisme kegiatan ekonomi yang terjadi di pasar adalah campur tangan pemerintah dengan berbagai kebijakan ekonomi.
·         Hak milik perorangan diakui tetapi penggunaannya tidak boleh merugikan kepentingan umum.
Ø  Kelebihan sistem ekonomi campuran
·         Sektor ekonomi yang dikuasai oleh pemerintah lebih bertujuan untuk kepentingan masayarakat.
·         Hak individu/swasta diakui dengan jelas.
·         Harga lebih mudah untuk dikendalikan.
Ø  Kekurangan sistem ekonomi campuran
·         Peranan pemerintah lebih berat dibandingkan dengan swasta.
·         Timbulnya KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) dalam pemerintah karena banyak sektor-sektor produksi yang lebih menguntungkan pihak pemerintah sedangkan sedikit sekali pengawasannya.
e)      Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekoomi Indonesia dikenal sebagai Demokrasi Ekonomi adalah Sistem Ekonomi yang dijalankan oleh Indonesia. Pda sistem ini, kegiatan produksi dilakukan oleh semua, untuk semua, dan dibawah pimpinan atau kepemilikan oleh anggota-anggota masyarakat. Motivasi kegiatan ekonominya adalah untuk kemakmuran masyarakat dengan memenuhi kebutuhannya dan mengembangkan keselarasan, keserasian serta keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sistem ekonomi Indonesia adalah sebagai berikut:
Faktor Internal
Faktor Eksternal
·         Lembaga ekonomi
·         Sumber daya ekonomi
·         Faktor produksi yang dimiliki
·         Falsafah Pancasila
·         Landasan Konstitusional UUD 1945
·         GBHN
·         Ligkungan ekonomi
·         Organisasi dan manajemen
·         Keadaan kondisi politik
·         Kepastian hokum
·         Masyarakat dalam arti luas
·         Pemerintah

2.      Sistem Sosial
Istilah sistem bagi masyarakat umum biasanya diartikan sebagai suatu cara yang menyangkut teknis melakukan sesuatu. Apabila ditinjau dari sudut sosiologis, istilah ini mengandung pengertian sebagai kumpulan dari berbagai unsur (komponen) yang saling bergantungan antara satu sama lainnya dalam satu kesatuan yang utuh.
Dalam buku Pokok-pokok Teori Sistem yang disusun oleh Tatang M. Amirin (1986) menyatakan bahwa istilah sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systema” yang mempunyai arti sebagai berikut:
1)      Suatu keseluruhan yang hubungan yang tersusun dari sekian banyak bagian (“whole compounded of several parts”-Shrode dan Voich, 1974:115).
2)      Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau  komponen secara teratur (“an organized, functioning relationship among units or component”-Awad, 1979:4”).
Secara lengkap Shrode dan Voich mendefinisiskan sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berkaitan, masing-masing bagian bekerja sendiri dan bersama-sama saling mendukung yang semuanya dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama, dan terjadi pada lingkungan yang kompleks.
Atas dasar pendapat tersebut kemudian Amirin menyimpulkan bahwa istilah sistem mengandung arti sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan (a whole).
Istilah sistem mempunyai banyak pengertian, di antaranya:
a.       Mengandung pengertian sebagai himpunan benda-benda yang saling bergantungan satu sam lain, misalnya hubungan abtara platina, karbulator, busi dan bensin pada kendaraan bermotor.
b.      Sistem yang menunjuk pada hubungan antar organ tubuh manusia, misalnya sistem syaraf.
c.       Mengandung pengertian sebagai himpunan unsur-unsur kebudayaan, yaitu himpunan gagasan (ide), perasaan dan karsa yang terorganisir.
d.      Mengandung pengertian sebagai cara atau metode tertentu yang biasanya dipergunakan dalam rangka memecahkan masalah tertentu yang berhubungan dengan pembuktian suatu hipotesis. Misalnya, metode penelitian dengan sistem wawancara.
e.       Mengandung pengertian struktur atau skematika, pengelompokan dan sebagainya. Misalnya, pengorganisasian (pembagian kerja dalam suatu organisasi).
Dalam telaah tentang hubungan antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat, digunakan istilah sistem sosial. Sistem merupakan konsep yang paling umum dipakai oleh kalangan ahli sosiologi dalam mempelajari dan menjelaskan hubungan manusia dalam kelompok atau dalam organisasi sosial. Sama halnya dengan kesatuan komponen dalam pengertian sistem, kelompok masyarakat merupakan kesatuan utuh yang terdiri dari individu-individu sebagai bagian-bagian yang saling bergantungan.
Menurut Alvin L. Bertrand (1980), menyatakan bahwa dalam suatu sistem sosial paling tidak harus terdapat dua orang atau lebih yang mana di antara keduanya terjadi interaksi yang mempunyai tujuan dan memiliki struktur, simbol, dan harapan-harapan bersama yang dipedominya.
Sistem sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama, yaitu pedoman pada norma-norma sosial. Menurut Robert M.Z. Lawang (1985), bahwa inti dari setiap sistem sosial adalah selalu ada hubungan timbal balik yang konstan. Konstaan artinya apa yang terjadi kemarin merupakan perulangan dari yang sebelumnya dan besok akan diulang kembali dengan cara yang sama. Di dalam sistem sosial terdapat prinsip-prinsip tertentu yang berhubungan dengan keseragaman anggapan tentang kebenaran sehingga keseimbangan hubungan sosial kelompok dapat lebih terjamin.

B.     ILMU EKONOMI DAN PEMBANGUNAN
1.      Ilmu Ekonomi
1)      Pengertian Ilmu Ekonomi
Menurut Albert L. Meyers (Abdullah, 1992: 5) ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Kata kunci dari definisi ini adalah; pertama, tentang “kebutuhan” yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas. Kedua, tentang” pemuas kebutuhan” yang memiliki ciri-ciri “terbatas” adanya. Aspek yang kedua inilah menurut Lipsey (1981: 5) yang menimbulkan masalah dalam ekonomi, yaitu karena adanya suatu kenyataan yang senjang, karena kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa jumlahnya tak terbatas, sedangkan di lain pihak barang-barang dan jasa-jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sifatnya langka ataupun terbatas.
Ahli ekonomi lainnya yaitu J.L. Meij (Abdullah, 1992: 6) mengemukakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran. Pendapat tersebut sangat realistis, karena ditinjau dari aspek ekonomi di mana manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo Economicus) pada hakekatnya mengarah kepada pencapaian kemakmuran.
Kemudian Samuelson dan Nordhaus (1990: 5) mengemukakan “Ilmu ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternative penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat. Menurut Samuelson bahwa ilmu ekonomi itu merupakan ilmu pilihan. Ilmu yang mempelajari bagaimana orang memilih penggunaan sumber-sumber daya produksi yang langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi, dan menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera dikonsumsi.
Jika disimpulkan dari tiga pendapat di atas walaupun kalimatnya berbeda, namun tersirat bahwa pada hakikatnya ilmu ekonomi itu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya dalam mencapai kemakmuran yang diharapkan, dengan memilih penggunaan sumber daya produksi yang sifatnya langka/terbatas itu. Dengan kata lain yang sederhana bahwa ilmu ekonomi itu merupakan suatu disiplin tentang aspek-aspek ekonomi dan tingkah laku manusia.

2.      Ilmu Ekonomi Pembangunan
Ilmu ekonomi pembangunan (development economics) mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari ilmu ekonomi tradisional. Selain mengupas cara-cara alokasi sumber daya seefisien mungkin serta kesinambungan pertumbuhannya dari waktu ke waktu, ilmu ekonomi pembangunan juga memberi perhatian pada mekanisme-mekanisme ekonomi, sosial, politik, dan kelembagaan, baik yang terkandung dalam sektor swasta maupun pemerintah.
Jangkauan atau cakupan ilmu ekonomi pembangunan itu lebih luas  dari ilmu ekonomi neoklasik tradisional atau bahkan ilmu ekonomi politik. Logika yang utama adalah, karena ilmu ekonomi pembangunan tersebut langsung berkaitan dengan keseluruhan proses politik dan ekonomi yang diperlukan untuk mempengaruhi transformasi struktural dan kelembagaan dari seluruh masyarakat demi menghasilkan kemajuan ekonomi yang benar-benar bermanfaat dan melalui proses yang efisien. Bertolak dari kenyataan tersebut, maka tidak seperti ilmu ekonomi pada umumnya, ilmu ekonomi pembangunan menganggap penting serta mengakui manfaat peranan pemerintah yang lebih besar dalam berbagai tingkatan perumusan dan perencanaan ekonomi serta pelaksanaannya secara terkoordinasi demi mengarah pada transformasi ekonomi yang diinginkan. Keberhasilan transformasi itu sendiri diakui sebagai elemen penting dalam keseluruhan proses dan studi pembangunan ekonomi.

3.      Masalah Ekonomi Pembangunan dan Cara Mengatasinya
1)      Masalah ekonomi pembangunan
a.       Masalah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
b.      Masalah ketidakstabilan ekonomi
c.       Masalah pengangguaran
d.      Masalah inflasi
e.       Masalah neraca perdagangan dan pembayaran

2)      Cara mengatasinya
Adapun cara atau upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi masalah ekonomi pemabangunan anatara lain sebagai berikut:
a.       Cara mengatasi masalah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di indonesia
a)      Meningkatkan mutu pendidikan yang layak kepada masyarakat. 
b)      Pemberantasan Korupsi 
c)      Membuka usaha mandiri 
d)     Mengatasi pengangguran 
e)      Mengembangkan NPM Mandiri.
b.       Cara mengatasi ketidakstabilan ekonomi.
Disetiap negera ketidakstabilan ekonomi kerap terjadi, namun ketidakstabilan ini harus segera ditindak lanjuti dengan adanya upaya-upaya untuk memperbaikinya. Upaya-upaya tersebut adalah:
a)      Pemberdayaan ekonomi yang dimaskud adalah untuk menstabilkan perekonomian dalam ruang lingkup kecil adalah pengembangan kegiatan simpan pinjam dan lembaga keuangan mikro (LKM) dan pengembangan usaha kecil mikro (UKM). 
b)      Membuka lapangan kerja dan lebih banyak mengadakan padat karya, jadi dengan adapnya lapangan kerja yang memadai dan lebih diutamakan padat karya maka akan membantu untuk mengurangi pengganguran. Sehingga yang tadinya tidak dapat pekerjaan sekarang dapat bekerja dan bisa berproduktifitas. Dengan ini maka juga akan berdampak pada pendapatan perkapita suatu negara, karena semakin tingginya angkatan kerja yang bekerja maka akan tinggi pula peningkatan perkapitanya. 
c)      Menghilangkan sifat konsumtif dan lebih bersikap hemat untuk sumber daya alam yang belum ditemukan penggantinya atau lebih kreatif untuk menciptakan barang pengganti, sehingga dengan peningkatan kebutuhan dan sumber daya alam mampu berjalan dengan seimbang.
d)     Pemerintah lebih bijak dalam menetapkan UMR dengan mempertimbanngkan kebutuhan dan hajat hidup masyarakatnya, sehingga kebutuhan dapat digunakan semaksimal mungkin sehingga kesejahteraan masyarakatnya dapat terpenuhi dengan baik.
e)      Bagi pemerintah lebih banyak membuka pelatihan On The Job Training, dengan adanya pelatihan untuk masyarakat yang kurang terampil, maka bisa menjadikan kegiatan tersebut sebagai pelatihan untuk mendapat pekerjaan. 
f)       Bagi pemerintah dapat mengorientasikan pembangunan lebih di fokuskan pada infrastruktur yang bernilai tambah tinggi, baik dalam sector industry maupun pangan, sehingga mungkin dapat menjadikan negara kita tidak hanya sebagai pengimpor namun sebagai pengekspor terlebih bahan mentah.
c.       Adapun cara-cara untuk mengatasi pegangguran antara lain sebagai berikut.
a)      Memperluas kesempatan kerja, dengan membuka lapangan kerja baru, baik di bidang pertanian, industri, perdagangan, maupun jasa. 
b)      Meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga para lulusan sudah siap pakai untuk menjadi tenaga yang terampil. 
c)      Meningkatkan kualitas tenaga kerja, dengan memberikan pendidikan keterampilan melalui pendidikan formal dan nonformal.Memberikan kesempatan kerja ke luar negeri, melalui penyaluran Tenaga Kerja Indonesia (TKI). 
d)     Mendorong tumbuh kembangnya usaha-usaha atau industri rumah tangga. 
e)      Memberikan peranan KB untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.

d.      Inflasi. Cara mengatasi inflasi:
a)      Pemerintah berusaha menekan inflasi serendah-rendahnya karena inflasi tidak dapat dihapuskan sama sekali. 
b)      Bank sentral umumnya mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai instrumen dalam mengendalikan harga. 
c)      Kebijakan moneter dengan cara bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar sehingga akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar. 
d)     Memperkuat politik diskonto (discount policy), yaitu politik bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikan dan menurunkan tingkat bunga. 
e)      Kebijakan pasar terbuka (open market policy) yaitu dengan jalam membeli atau menjual surat-surat berharga. 
f)       Menentukan cash ratio yaitu angka perbandingan minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan jumlah uang giral (cek.giro dan sebagainya) yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan. 
g)      Menurunkan cadangan minimum sehingga jumlah uang yang beredar cenderung naik dan sebaliknya jika cadangan minimum dinaikan jumlah uang yang beredar cenderung turun.
e.       Langkah-langkah pemerintah dalam menyelesaikan masalah neraca perdagangan dan pembayaran. Pemerintah mengeluarkan kebijakan sebagai berikut:
a)      Kebijakan agar investasi dilakukan dengan porsi agar bisa ekspor sehingga neraca perdagangan kita lebih terkendali. 
b)      Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam perpajakan dan pengeluaran pemerintah/ anggaran untuk memengaruhi pengeluaran agregat. 
c)      Kebijakan moneter merupakan kebijakan yang ditempuh pemerintah/ bank sentral dalam penawaran uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat. 
d)     Kebijakan segi penawaran adalah kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, sehingga barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan lebih murah. 
e)      Kebijakan Neraca PembayaranMerupakan kebijakan yang digunakan untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna memengaruhi nilai tukar.
C.    SISTEM EKONOMI PANCASILA
Sistem adalah serangkaian aturan kerja berantai yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu sehingga sistem Ekonomi Pancasila itu sendiri bermakna serangkaian aturan kerja berantai di bidang ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah yang paling dasar.
Ekonomi Pancasila merupakan ilmu ekonomi kelembagaan (institutional economics) yang menjunjung tinggi nilai-nilai kelembagaan Pancasila sebagai ideologi negara, yang kelima silanya, secara utuh maupun sendiri-sendiri, menjadi rujukan setiap orang Indonesia.
Jika Pancasila mengandung 5 asas, maka semua substansi sila Pancasila yaitu (1) etika, (2) kemanusiaan, (3) nasionalisme, (4) kerakyatan/demokrasi, dan (5) keadilan sosial, harus dipertimbangkan dalam model ekonomi yang disusun. Kalau sila pertama dan kedua adalah dasarnya, sedangkan sila ketiga dan keempat sebagai caranya, maka sila kelima Pancasila adalah tujuan dari Ekonomi Pancasila.
Sistem Ekonomi Pancasila adalah “aturan main” kehidupan ekonomi atau hubungan-hubungan ekonomi antar pelaku-pelaku ekonomi yang didasarkan pada etika atau moral Pancasila dengan tujuan akhir mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Etika Pancasila adalah landasan moral dan kemanusiaan yang dijiwai semangat nasionalisme (kebangsaan) dan kerakyatan, yang kesemuanya bermuara pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia. Beberapa prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut antara lain berkaitan dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan.






BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Sistem ekonomi dapat diartikan sebagai suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan. Sedangkan sistem sosial pada dasarnya terbentuk dari interaksi antar individu yang berkembang menurut standar penilaian dan kesepakatan bersama, yaitu pedoman pada norma-norma sosial.
Ilmu ekonomi pembangunan (development economics) mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari ilmu ekonomi tradisional. Selain mengupas cara-cara alokasi sumber daya seefisien mungkin serta kesinambungan pertumbuhannya dari waktu ke waktu, ilmu ekonomi pembangunan juga memberi perhatian pada mekanisme-mekanisme ekonomi, sosial, politik, dan kelembagaan, baik yang terkandung dalam sektor swasta maupun pemerintah.
Masalah ekonomi pembangunan diantaranya, yaitu:
·         Masalah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
·         Masalah ketidakstabilan ekonomi
·         Masalah pengangguaran
·         Masalah inflasi
Selain itu adapula istilah sistem ekonomi pancasila, yaitu serangkaian aturan kerja berantai di bidang ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah yang paling dasar.

2.      Saran
Semoga dengan makalah ini pembaca dapat lebih memahami lagi mengenai ilmu ekonomi dan pembanguanan. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan.


DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Pancasila. Diakses pada tanggal 4 Maret 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi. Diakses pada tanggal 4 Maret 2015
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial. Diakses pada tanggal 4 Maret 2015